PENDAHULUAN
Darah adalah cairan yang terdapat pada
semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan dan makhluk hidup uniseluler) yang
berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan
tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai
pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.
Hampir 70% bagian tubuh manusia tersusun
atas cairan. Salah satu cairan pada tubuh manusia adalah darah. Darah
merupakan jaringan yang tersusun atas plasma, sel darah merah, sel darah
putih, dan keping-keping darah. Kurang lebih 55% bagian dari darah
adalah plasma. Darah diedarkan ke seluruh tubuh melalui jantung.
1) Sel Darah Merah (Eritrosit)
Eritrosit berbentuk bulat pipih dengan
bagian tengahnya cekung (bikonkaf). Sel darah merah tidak memiliki inti
sel. Eritrosit berfungsi untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke
sel-sel di seluruh tubuh. Oleh karena itu, jenis sel darah ini yang
paling banyak terdapat dalam darah. Satu milimeter kubik darah (lebih
kurang sekitar satu tetes) terdiri atas lima juta lebih sel darah merah.Warna
merah pada darah disebabkan adanya hemoglobin (Hb) dalam sel darah
merah. Hemoglobin atau zat warna darah merupakan suatu protein yang
mengandung unsur besi. Fungsi hemoglobin mengikat oksigen dan membentuk
oksihemoglobin. Oksigen diangkut dari paru-paru dan diedarkan ke seluruh
sel tubuh. Hemoglobin yang mengikat oksigen (oksihemoglobin) berwarna
merah cerah, sedangkan hemoglobin yang masih mengikat karbondioksida
berwarna merah tua keunguan. Berikut ini reaksi kimia pengikatan oksigen
oleh hemoglobin.
Melalui peredaran darah, oksihemoglobin
akan beredar ke seluruh sel-sel tubuh. Setelah sampai di sel-sel tubuh,
akan terjadi reaksi pelepasan oksigen dari hemoglobin ke sel yang
kekurangan oksigen. Oksigen masuk ke dalam sel melalui proses difusi.
Selama perkembangan janin dalam kandungan, sel darah merah dibentuk
dalam hati dan limpa. Sel darah merah berusia sekitar 120 hari. Sel yang
telah tua akan dihancurkan di hati dan limpa. Selanjutnya, di dalam
hati, hemoglobin diubah dan dijadikan pigmen (pigmen empedu).
2) Sel Darah Putih (Leukosit)
Berbeda dengan sel darah merah, sel darah
putih memiliki bentuk yang tidak tetap atau bersifat amuboid dan
mempunyai inti sel. Jumlah sel darah putih juga tidak sebanyak jumlah
sel darah merah. Setiap satu milimeter kubik darah mengandung sekitar
8.000 sel darah putih. Fungsi utama sel darah putih adalah melawan
penyakit yang masuk ke dalam tubuh dan membentuk antibodi. Peningkatan
jumlah leukosit merupakan petunjuk adanya infeksi. Jika jumlah leukosit
sampai di bawah 6.000 sel per cc darah, maka disebut sebagai kondisi
leukopeni. Jika jumlah leukosit melebihi normal (di atas 9.000 sel per
cc), maka disebut leukositosis. Berdasarkan ada atau tidaknya
butir-butir kasar (granula) dalam sitoplasma, leukosit dapat dibedakan
menjadi granulosit dan agranulosit. Granulosit merupakan kelompok sel
darah putih yang mempunyai granula dalam sitoplasmanya. Sebaliknya,
agranulosit tidak mempunyai granula. Leukosit jenis granulosit terdiri
atas eosinofil, basofil, dan netrofil. Agranulosit terdiri atas limfosit
dan monosit.
3) Keping Darah (Trombosit)
Bentuk trombosit beraneka ragam, yaitu
bulat, oval, dan memanjang. Trombosit tidak berinti sel dan bergranula.
Jumlah sel keping darah atau trombosit pada orang dewasa sekitar
200.000 – 500.000 sel per cc. Umur dari keping darah sangat singkat,
yaitu 5 sampai dengan 9 hari. Keping darah sangat berhubungan dengan
proses mengeringnya luka, sehingga tidak heran jika ada yang menyebut
keping darah dengan sel darah pembeku. Sesaat setelah terluka, trombosit
akan pecah karena bersentuhan dengan permukaan kasar dari pembuluh
darah yang terluka. Di dalam trombosit terdapat enzim trombokinase atau
tromboplastin. Enzim tromboplastin akan mengubah protein yang disebut
protrombin (calon trombin) menjadi trombin karena pengaruh ion kalsium
dan vitamin K dalam darah. Trombin akan mengubah fibrinogen (protein
darah) menjadi benang-benang fibrin. Benangbenang fibrin ini akan
membentuk jaring-jaring di sekitar sel-sel darah, sehingga luka tertutup
dan darah tidak menetes lagi.
Skema proses pembekuan darah :
4) Plasma Darah
Plasma darah merupakan cairan darah yang
sebagian besar terdiri atas air (92%). Selain itu, dalam plasma darah
juga terdapat protein plasma yang terdiri atas albumin, fibrinogen, dan
globulin. Zat-zat lain yang terlarut dalam plasma darah antara lain sari
makanan, mineral, hormon, antibodi, dan zat sisa metabolisme (urea dan
karbondioksida).
Darah dalam tubuh manusia memiliki beberapa fungsi, diantaranya adalah :
- Menjaga stabilitas suhu tubuh (termoregulasi)
- Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah
- Menutup luka yang dilakukan oleh keping keping darah
- Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih
- Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) oleh plasma darah
- Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan oleh plasma darah
PRAKTIKUM MODEL TIRUAN DARAH
- Tujuan :
Mengetahui bagian – bagian dari darah.
- Alat dan bahan :
- Tabung reaksi
- Pipet tetes
- Gelas ukur
- Minyak goreng
- Air
- Pewarna makanan
Gambar :
- Langkah Kerja
- Tuangkan 5 mL minyak goreng ke dalam tabung reaksi. Gunakan gelas ukur untuk mengukur volume minyak goreng. Lakukan pengukuran dengan cermat dan teliti.
- Tuangkan 5 mL air ke dalam tabung reaksi. Gunakan gelas ukur untuk mengukur volume air. Lakukan pengukuran dengan cermat dan teliti.
- Tambahkan beberapa tetes zat warna kue pada campuran air dan minyak goreng.
- Tutuplah ujung tabung reaksi dengan cara menyumbat bagian mulut tabung reaksi menggunakan ibu jari.
- Kocoklah beberapa saat hingga seluruh komponen tercampur dengan cukup sempurna. Lakukan dengan hati-hati agar tabung reaksi tidak terjatuh.
- Diamkan tabung reaksi beberapa saat, biarkan hingga campuran terpisah.
- Kesimpulan dan pembahasan data praktikum
Setelah melalui proses pengkocokan, lalu
didiamkan. Campuran air, minyak, dan pewarna makanan tersebut berubah
warna. Air yang semula bening menjadi merah, dan minyak yang semula
kuning menjadi putih. Dari data tersebut kami dapat menyimpulkan bahwa :
- Bagian yang berwarna putih adalah sel darah putih atau leukosit.
Fungsi utama sel darah putih adalah
melawan penyakit yang masuk ke dalam tubuh dan membentuk antibodi.
Peningkatan jumlah leukosit merupakan petunjuk adanya infeksi.
- Bagian yang berwarna merah adalah sel darah merah atau eritrosit.
Sel darah merah tidak memiliki inti sel.
Eritrosit berfungsi untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel-sel
di seluruh tubuh.
Warna merah pada darah disebabkan adanya
hemoglobin (Hb) dalam sel darah merah. Hemoglobin atau zat warna darah
merupakan suatu protein yang mengandung unsur besi. Fungsi hemoglobin
mengikat oksigen dan membentuk oksihemoglobin.
Daftar Pustaka
- Buku siswa mata pelajaran IPA Kelas 8 semester 2
- Garda-pengetahuan.com/2013/01/fungsi-darah-pada-manusia
- https://rivaldyraw.wordpress.com/2015/01/26/laporan-praktikum-model-tiruan-darah/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar