- Mengurutkan jaringan yang dilalui air pada proses transportasi tumbuhan
Berikut ini jaringan yang dilalui oleh air ketika masuk ke akar.
Epidermis--Korteks--Endodermis--Perisikel--Xilem
Pertama-tama, air diserap oleh rambut-rambut akar. Kemudian, air masuk ke sel epidermis melalui proses secara osmosis. Selanjutnya,air akan melalui korteks. Dari korteks, air kemudian melalui endodermis dan perisikel. Selanjutnya, air masuk ke jaringan xilem yang berada di akar. Setelah tiba di xilem akar, air akan bergerak ke xilem batang dan ke xilem daun.
2. Mendefinisikan fungsi sel darah manusia
Plasma darah merupakan cairan darah yang sebagian besar terdiri atas air (92%). Selain itu, dalam plasma darah juga terdapat protein plasma yang terdiri atas albumin, fibrinogen, dan globulin. Zat-zat lain yang terlarut dalam plasma darah antara lain sari makanan, mineral, hormon, antibodi, dan zat sisa metabolisme (urea dan karbondioksida). Fungsi mengangkut sisa metabolisme.
3. Mendeskripsikan proses pembekuan darah
4. Menyebutkan urutan peredaran darah di tubuh manusia
- Peredaran Darah Besar
- Peredaran Darah Kecil
5. Menujukkan perbedaan pembuluh nadi dan vena
6. Menerapkan hukum pascal dalam soal hitungan
Jika pada pengisap I diberi gaya tekan F1 maka tekanan yang dihasilkan P1 = F1 : A1 menurut hukum pascal. Tekanan ini akan diteruskan melalui zat cair ke bejana II sehingga penampang bejana
II (A2) mendapat gaya tekan F2 = P1 A2 = F1 : A1 x A2
Jadi,
Keterangan:
P = tekanan yang diteruskan (N/m2)
F1 = gaya tekan pada bejana I (N)
II (A2) mendapat gaya tekan F2 = P1 A2 = F1 : A1 x A2
Jadi,
Keterangan:
P = tekanan yang diteruskan (N/m2)
F1 = gaya tekan pada bejana I (N)
F2 = gaya tekan pada bejana II (N)
A1 = luas penampang bejana I (m2)
A2 = luas penampang bejana II (m2)
A1 = luas penampang bejana I (m2)
A2 = luas penampang bejana II (m2)
Contoh Soal Hukum Pascal
Sebuah mobil yang beratnya 8.000 N akan diperbaiki bagian bawahnya. Mobil tersebut diangkat dengan alat pengangkat mobil. Piston kecil pada alat pengangkat mobil itu diberi gaya sebesar 200 N. Jika luas penampang piston kecil 5 cm2, berapakah luas penampang piston besar?Pembahasan
Diketahui:
F1 = 8.000 N
A1 = 5 cm2 = 5 x 10-4 m2
F2 = 200 N
Ditanya:
A2 = ...?
Jawab:
F1 : A1 = F2 : A2
A2 = (F2 : F1 ) x A2
= (8.000 : 200) x 5 x 10-4 x 10-1 m2
Jadi, luas penampang piston besar adalah 0,2 m2.
7. Menunjukan proses pernafasan inspirasi/ekspirasi pada manusia
Pada saat kamu bernapas berlangsung dua mekanisme, yaitu menghirup udara (inspirasi) atau inhalasi dan menghembuskan udara (ekspirasi) atau ekshalasi. Pada saat melakukan mekanisme pernapasan terjadi kerja sama antara otot dada, tulang rusuk, otot perut, dan diafragma. Diafragma adalah otot yang terdapat di antara rongga dada dan rongga perut. Pada saat inspirasi, diafragma dan otot dada berkontraksi, volume rongga dada membesar, paru-paru menggembung, dan udara masuk ke paru-paru. Pada saat ekspirasi, diafragma dan otot dada berelaksasi, volume rongga dada kembali normal, paru-paru kembali normal, dan udara keluar dari paru-paru. Satu kali pernapasan terdiri atas satu kali inspirasi dan satu kali ekspirasi.
Berdasarkan aktivitas otot-otot pernapasan, bernapas dengan membesarkan dan mengecilkan volume rongga dada disebut pernapasan dada. Begitu juga jika kita membesarkan dan mengecilkan volume rongga perut, disebut pernapasan perut.
8. Mendefinisikan gangguan pada sistem pernafasan
⦁ Asma
Asma merupakan salah satu kelainan yang menyerang saluran pernapasan. Beberapa hal yang menyebabkan terjangkitnya asma, antara lain asap rokok, debu, bulu hewan peliharaan, dan lain-lain. Benda-benda yang merupakan zat pemicu alergi (alergen) tersebut menyebabkan terjadinya pembengkakan pada saluran pernafasan, sehingga menjadi lebih dangkal daripada kondisi normal. Pembengkakan yang terjadi pada saluran pernapasan ini menyebabkan penderita menjadi kesulitan untuk menghirup cukup oksigen. Penderita asma akan mengalami batuk, napas berbunyi, sesak napas atau mengalami kesulitan untuk bernapas. Gejala asma akan muncul jika penderita terkena benda-benda (alergen). Dengan demikian, penderita asma harus berhati-hati untuk menghindari keadaan atau tempat munculnya alergen.
⦁ Pneumonia
Pneumonia merupakan infeksi yang terjadi pada paru-paru. Penyebab terjadinya pneumonia, antara lain karena infeksi dari virus, bakteri, jamur dan parasit lainnya. Pada paru-paru penderita pneumonia terdapat cairan yang kental. Cairan tersebut dapat mengganggu pertukaran gas pada paru-paru. Hal ini menyebabkan oksigen yang diserap oleh darah menjadi kurang.
⦁ Kekurangan Oksigen
Salah satu penyebab kekurangan oksigen adalah tersedak. Penyebab lainnya adalah gas karbonmonoksida (CO), dimana gas ini memiliki sifat lebih reaktif dengan darah disbanding O2. Gas ini berbahaya bagi tubuh, apalagi gas ini tidak berbau, sehingga penghirup gas ini tidak dapat mendeteksi adanya gas ini. Karbonmonoksida dihasilkan dari limbah industry terutama dari hasil pembakaran tidak sempurna gas alam dan material-material lain yang mengandung karbon. Misalnya batubara. Secara alami, gas CO terbentuk dari proses meletusnya gunung berapi, proses biologi, dan oksidasi senyawa hidrokarbon seperti metana yang berasal dari tanah basah dan kotoran makhluk hidup.
⦁ Tuberculosis (TBC)
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Bacillus tuberculosis pada paru-paru. Infeksi bakteri inilah yang menyebabkan terjadinya radang paru-paru. Selain itu, penyakit ini juga menyebabkan alveolus mengandung banyak cairan sehingga mengganggu proses difusi antara oksigen dan karbondioksida.
⦁ Kanker Paru-Paru
Kanker paru-paru terjadi karena tumbuhnya sel-sel yang tidak terkendali pada paru-paru. Jaringan kanker akan mendesak alveolus, sehingga tidak berfungsi. Penyebab kanker paruparu adalah akibat menghirup zat-zat yang bersifat karsinogen atau memicu terbentuknya kanker, misalnya debu asbes, kromium, produk petroleum, dan radiasi ionisasi. Perokok memiliki kemungkinan lebih besar terkena penyakit kanker paru-paru.
⦁ Influenza
Flu merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus influenza, sering disebut penyakit influenza. Gejala yang ditimbulkan pada pilek, yaitu hidung tersumbat, bersinbersin, dan rongga hidung terasa gatal. Dengan kondisi hidung tersumbat, penderita influenza akan kesulitan untuk bernapas.
9. Mendeskripsikan fungsi jaringan tertentu pada sistem pernafasan manusia
⦁ Hidung
Hidung merupakan organ pernapasan yang langsung berhubungan dengan udara luar. Hidung dilengkapi dengan bulu-bulu hidung, indra pembau, selaput lendir, dan konka. Rambut-rambut hidung berfungsi untuk menyaring partikel debu atau kotoran yang masuk bersama udara. Indra pembau merupakan sel-sel yang peka terhadap bau sehingga zat-zat yang berbahaya dan berbau tidak sedap tidak terhirup. Selaput lendir sebagai perangkap benda asing yang masuk terhirup sat bernapas. Konka mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menyamakan suhu udara yang terhirup dari luar dengan suhu tubuh atau menghangatkan udara yang masuk ke paru-paru.
⦁ Pangkal Tenggorok (Faring)
Udara yang hangat dan lembap dari rongga hidung selanjutnya masuk ke faring. Faring merupakan hulu kerongkongan yang merupakan percabangan dua saluran, yaitu saluran pernapasan (nasofarings) pada bagian depan dan saluran pencernaan (orofarings) pada bagian belakang. Pangkal tenggorok terdiri atas katup (epiglotis) dan keping tulang rawan yang membentuk jakun. Pada bagian jakun terdapat pita suara (pita vocalis). Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar sebagai suara.
⦁ Batang Tenggorok (Trakea)
Udara yang telah masuk ke saluran pernapasan (nasofaring) selanjutnya masuk ke batang tenggorok (trakea). Batang tenggorok berfungsi untuk menyediakan tempat bagi udara yang dibawa masuk dan udara yang akan dikeluarkan. Batang tenggorok bersifat kaku dan terbuka panjangnya sekitar 10 cm. Dindingnya tersusun dari cincin-cincin tulang rawan dan selaput lendir yang terdiri atas jaringan epitelium bersilia. Fungsi silia pada dinding trakea untuk menyaring benda-benda asing yang masuk ke dalam saluran pernapasan. Batang tenggorok bercabang menjadi dua. Percabangan batang tenggorok disebut bronkus, yang masing-masing cabang memasuki paru-parukanan dan paru-paru kiri.
⦁ Cabang Batang Tenggorok (Bronkus)
Struktur bronkus hampir sama dengan trakea, tapi lebih sempit. Bentuk tulang rawan bronkus tidak teratur berselang seling dengan otot. Di dalam paru-paru, bronkus bercabangcabang lagi menjadi bronkiolus.
⦁ Anak Cabang Batang Tenggorok (Bronkiolus)
Bronkiolus merupakan percabangan dari bronkus. Jumlah dari bronkiolus sesuai dengan jumlah lobus pada paru-paru. Paru-paru bagian kanan memiliki 3 lobus. Jumlah bronkiolus pada paru-paru kanan sebanyak 3 buah. Paru-paru bagian kiri memiliki 2 lobus. Jadi jumlah bronkiolus pada paruparu kiri sebanyak 2 buah. Pada ujung-ujung bronkiolus terdapat gelembung-gelembung yang sangat kecil dan berdinding tipis yang disebut alveolus (jamak = alveloli). Alveolus tersebut hanya dapat dilihat dengan mikroskop.
⦁ Paru-Paru (Pulmo)
Paru-paru merupakan alat pernapasan utama. Paru-paru terbagi menjadi dua bagian, yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh selaput rangkap dua yang disebut pleura. Pleura berupa kantung tertutup yang berisi cairan limfa. Pleura berfungsi melindungi paru-paru dari gesekan saat mengembang dan mengempis. Di dalam paru-paru terdapat bronkiolus, alveolus, dan pembuluh darah. Jaringan paru-paru berpori seperti spon dan elastis.
⦁ Alveolus
Alveolus terdapat di ujung akhir bronkiolus berupa kantung kecil yang salah satu sisinya terbuka. Dinding alveolus tersusun dari satu lapis sel yang lembab dan tipis. Struktur yang demikian memudahkan molekul-molekul gas melaluinya. Dinding alveolus berbatasan dengan pembuluh kapiler darah untuk difusi gas pernapasan. Adanya gelembunggelembung alveolus memungkinkan pertambahan luas permukaan difusi dari paruparu. Luas permukaan alveolus 100 kali luas permukaan tubuh manusia. Besarnya luas permukaan seluruh alveolus dalam paru-paru menyebabkan penyerapan oksigen lebih efisien.
10. Menunjukkan letak organ ekskresi pada tubuh manusia
⦁ Hati: rongga perut bagian bagian kanan atas
⦁ Paru – paru: rongga dada
⦁ Kulit: seluruh permukaan kulit
⦁ Ginjal: kanan dan kiri tulang pinggang (dorsal)
11. Menjelaskan proses pembentukan urine
1. Filtrasi
Filtrasi atau penyaringan merupakan tahap pertama pembentukan urine. Dimana, adanya kapiler darah bergelung-gelung di dalam kapsula bowman dan menembus membran filtrasi yang terdiri dari tiga lapisan (sel endotelium glomelurus, membran basiler, dan epitel kapsula bowman). Hasil penyaringan tersebut membentuk urine primer yang mengandung zat-zat glukosa, garam, dan asam amino yang masih bermanfaat untuk tubuh. Urine primer sebenarnya masih serupa dengan darah tetapi tidak mengandung protein dan tidak mengandung elemen seluler, seperti sel darah merah.2. Reabsorpsi
Tahap reabsorpsi merupakan tahap terjadinya penyerapan kembali zat-zat yang masih dibutuhkan oleh tubuh yang sebelumnya sudah difiltrasi. Tahap ini terjadi di dalam tubulus kontortus proksimal yang dilakukan oleh sel-sel epitelium. Hal ini berfungi untuk menyerap kembali zat-zat di urine primer yang masih bermanfaat bagi tubuh. Diantaranya, asam amino, glukosa, ion-ion Na+, Ca, K+, 2+, Cl-, HCO3-, dan HbO42-. Pada tahap reabsorpsi akan terjadi penyerapan air melalui proses osmosis di tubulus dan lengkung henle. Bagi zat yang masih berguna akan masuk ke pembuluh darah yang mengelilingi tubulus.Proses rebsorpsi menghasilkan urine sekunder dengan kadar urea lebih tinggi dari urine primer. Kemudian urine sekunder ini akan masuk ke dalam lengkung henle dan terjadi osmosis air di lengkung henle desenden sehingga menjadikan urine berubah menjadi pekat karena volume urin sekunder berkurang.
3. Augmentasi
Sampailah pada tahap terakhir yakni tahap pengumpulan zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh ke dalam tubulus kontortus distal. Zat sisa dalam tubuh seperti H+, K+, NH3, dan kreatinin akan dikeluarkan oleh darah dan menghasilkan urine yang sedikit mengandung air. Kemudian urine menuju tubulus kolektivus untuk dibawa menuju pelvis selanjutnya menuju kandung kemih melalui ureter.
12. Mendeskripsikan fungsi jaringan tertentu pada kulit
Kulit selain disebut sebagai organ ekskresi, juga berfungsi untuk melindungi jaringan di bawahnya dari kerusakan-kerusakan fisik karena gesekan, penyinaran, kuman-kuman, dan zat kimia. Selain itu, juga berfungsi untuk mengurangi kehilangan air, mengatur suhu tubuh, dan menerima rangsangan dari luar.Kulit terdiri atas lapisan epidermis (kulit ari), dermis dan epidermis.
Epidermis dan dermis tersusun atas 3 lapisan, yaitu stratum korneum yang mati dan selalu mengelupas, lapisan stratum lusidum, lapisan stratum granulosum yang mengandung pigmen. Di bawah lapisan tanduk terdapat lapisan stratum germinativum yang terus-menerus membentuk sel-sel baru ke arah luar pada epidermis. Lapisan atas yang disebut dengan lapisan tanduk tidak terdapat pembuluh darah, serabut saraf, dan lapisan malpighi. Pada lapisan dermis terdapat otot penggerak rambut, pembuluh darah dan limfa, indera, kelenjar minyak serta kelenjar keringat.
13. Mengidentifikasi fungsi salah satu organ ekskresi
⦁ Paru – paru tempat pertukatran O2 dan CO2
⦁ Hati merombak sel darah merah yang telah rusak,menyimpan zat besi seelum dikembalikan di sumsum,menguraikan asam aminom
⦁ Kulit mengatur pengeluaran urea sebagai keringat
14. Mengidentifikasi zat sisa yang dikeluarkan oleh organ ekskresi
⦁ Ginjal pengeluaran urin, dan cairan empedu
⦁ Paru – paru pengeluaran CO2 dan H2O
⦁ Hati pengeluaran urea
⦁ Kulit pengeluaran keringat
15. Mendeskripsikan gangguan pada sistem ekskresi manusia
⦁ Nefritis
Nefritis adalah peradangan pada nefron, yaitu kerusakan bagian glomerolus ginjal. Nefritis disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococus. Nefritis mengakibatkan masuknya kembali asam urin dan urea ke pembuluh darah (uremia) serta adanya penimbunan air di kaki karena reabsorbsi air yang terganggu (oedema).
⦁ Albuminaria
Penderita penyakit albuminaria di keluarkan pada urin ditemukan adanya protein. Hal ini disebabkan oleh kerusakan glomerolus yang berperan dalam proses filtrasi
⦁ Batu ginjal
Gangguan berupa terbentuknya endapan garam kalsium di dalam rongga ginjal, saluran ginjal atau kantung kemih. Batu ginjal berbentuk kristal yang tidak dapat larut. Kandungan batu ginjal adalah kalsium oksalat,asam urat, dan kristal kalsium fosfat. Endapan ini terbentuk jika seseorang terlalu banyak mengkonsumsi garam mineral dan terlalu sedikit minum air.
⦁ Hematuria
Hematuria adalah suatu kelainan yang ditandai dengan adanya sel-sel darah merah pada urin. Hal ini disebabkan peradangan pada saluran kemih akibat gesekan dengan batu ginjal.
⦁ Diabetes Melitus
Penyakit diabetes melitus muncul karena pankreas tidak menghasilkan atau hanya menghasilkan sedikit sekali insulin. Insulin ini merupakan hormon yang berfungsi untuk mengubah glukosa menjadi glikogen, sehingga mengurangi kadar gula dalam darah. Kadar glukosa di dalam urin dan darah penderita sangat tinggi. Hal ini menyebabkan seringnya buang air kecil, cepat haus, dan lapar serta menimbulkan masalah pada metabolism lemak dan protein.
⦁ Diabetes Insipidus
Penyakit ini disebabkan karena seseorang kekurangan hormon ADH atau hormon anti diuritika. Kondisi tersebut menyebabkan tubuh tidak dapat menyerap air yang masuk ke dalam tubuh, sehingga penderita akan sering buang air kecil secara terus-menerus.
⦁ Biang keringat
Biang keringat dapat mengenai siapa saja, baik anak-anak, remaja, ataupun orang tua. Biang keringat terjadi karena kelenjar keringat tersumbat oleh sel-sel kulit mati yang tidak dapat terbuang secara sempurna. Keringat yang terperangkap tersebut menyebabkan timbulnya bintik-bintik kemerahan yang disertai gatal. Sel-sel kulit mati, debu, dan kosmetik juga dapat menyebabkan terjadinya biang keringat. Orang yang tinggal di daerah tropis dan lembap, akan lebih mudah terkena biang keringat. Biasanya, anggota badan yang terkena biang keringat, yaitu leher, punggung, dan dada.
⦁ Penyakit kuning
Penyakit kuning disebabkan oleh tersumbatnya saluran empedu yang mengakibatkan cairan empedu tidak dapat dialirkan ke dalam usus dua belas jari, sehingga masuk ke dalam darah dan warna darah menjadi kuning. Kulit penderita tampak pucat kekuningan, bagian putih bola mata berwarna kekuningan, dan kuku jari berwarna kuning. Hal ini terjadi karena di seluruh tubuh terdapat pembuluh darah yang mengangkut darah berwarna kekuningan karena bercampur dengan cairan empedu
16. Mendefinisikan usaha untuk menjaga kesehatan sistem ekskresi
⦁ Ginjal
1. Mengatur pola makan
2. Bergerak dengan aktif
3. Kondisikan berat badan
4. Jangan merokok
5. Jangan konsumsi alcohol
6. Perbanyak konsumsi air
7. Atur tekanan darah
8. Hindari stres
9. Rajin olahraga
10. Jangan terlalu banyak konsumsi obat – obatan
⦁ Hati
1. Konsumsi banyak sayur
2. Konsumsi lemon
3. Konsumsi suplemen
4. Jangan konsumsi alcohol
5. Konsumsi buah
6. Konsumsi teh hijau
⦁ Kulit
1. Perbanyak konsumsi buah dan sayur
2. Konsumsi air putih
3. Istirahat yang cukup
4. Hindari polusi
⦁ Paru – paru
1. Jangan merokok
2. Hindari polusi
3. Rajin olahraga
4. Konsumsi makanan sehat
17. Menjelaskan hubungan antara struktur dan fungsi organ pendengaran manusia
Merupakan lapisan yang tebalnya 2400-2750 km, mengandung Silisium dan Magnesium. Lapisan ketiga adalah kerak bumi. Lapisan ini mencapai 70 km, dan merupakan lapisantanah dan bebatuan. Lapisan ini menjadi tempat tinggal seluruh makhluk hidup di bumi. Kerak bumi membentuk lempeng samudra dan lempeng benua. Lempeng samudra dengan ketebalan 5-10 km, sedangkan lempeng benua mencapai ketebalan 20-70 km. Suhu di bagian bawah kerak bumi mencapai 1.1000C. Unsur-unsur kimia utama pembenyuk kerak bumi adalah oksigen (46,6%), silicon (27,7%), aluminium (8,1%), besi ( 5,0%), kalsium (3,6%), natrium (2,8%), kalium (2,6%), dan magnesium (2,1%). Unsur-unsur tersebut membentuk satu senyawa yang disebut batuan.
⦁ Hati
1. Konsumsi banyak sayur
2. Konsumsi lemon
3. Konsumsi suplemen
4. Jangan konsumsi alcohol
5. Konsumsi buah
6. Konsumsi teh hijau
⦁ Kulit
1. Perbanyak konsumsi buah dan sayur
2. Konsumsi air putih
3. Istirahat yang cukup
4. Hindari polusi
⦁ Paru – paru
1. Jangan merokok
2. Hindari polusi
3. Rajin olahraga
4. Konsumsi makanan sehat
17. Menjelaskan hubungan antara struktur dan fungsi organ pendengaran manusia
Organ Telinga Luar
Fungsi
a. Daun telinga
•
Mengumpulkan dan menyalurkan gelombang bunyi ke dalam telinga
Bagian telinga luar berupa gelambir
b. Liang telinga
•
Membantu mengkonsentrasikan gelombang suara
Saluran menuju membran timpani
c. Rambut
•
Menahan dan menjerat kotoran yang melewati lubang telinga
Berupa bulu-bulu halus
d. Kelenjar minyak
•
Meminyaki dan menahan kotoran yang melewati lubang telinga
Bagian yang menghasilkan minyak
e. Membran timpani
•
Menangkap getaran bunyi dan menyalurkan ke tulang-tulang pendengar
18. Mendeskripsikan periode dan frekuensi pada getaran
Organ Telinga Luar
|
Fungsi
| |
a. Daun telinga
|
•
|
Mengumpulkan dan menyalurkan gelombang bunyi ke dalam telinga
|
Bagian telinga luar berupa gelambir
| ||
b. Liang telinga
|
•
|
Membantu mengkonsentrasikan gelombang suara
|
Saluran menuju membran timpani
| ||
c. Rambut
|
•
|
Menahan dan menjerat kotoran yang melewati lubang telinga
|
Berupa bulu-bulu halus
| ||
d. Kelenjar minyak
|
•
|
Meminyaki dan menahan kotoran yang melewati lubang telinga
|
Bagian yang menghasilkan minyak
| ||
e. Membran timpani
|
•
|
Menangkap getaran bunyi dan menyalurkan ke tulang-tulang pendengar
|
⦁ Frekuensi: banyaknya getaran yang terjadi tiap detik (satuan hertz / Hz)
Rumus : f = n/t
⦁ Periode: waktu yang diperluka setiap getaran (satuan sekon / s)
Rumus : T = t/n
Notes:
⦁ t = waktu getaran (s)
⦁ n = banyak getaran
19. Mendeskripsikan hubungan antara periode, frekuensi, dan cepat rambat
⦁ Frekuensi berkebalikan dari periode (f = n = 1 )
t t
⦁ Periode berkebalikan dari frekuensi (T = t = 1)
n f
⦁ Amplitudo tidak mempengaruhi periode maupun frekuensi
⦁ Panjang tali berpengaruh pada frekuensi dan periode
20. Menyebutkan contoh gelombang longitudinal/transversal dalam kehidupan sehari-hari
⦁ Gelombang longitudinal (arah rambat sejajar arah getaran)
⦁ Gelombang pada slinky
⦁ Bunyi
⦁ Gelombang transversal (arah tambat tegak lurus arah getaran)
⦁ Gelombang pada slinky
⦁ Pada tali
⦁ Pada permukaan air
⦁ Cahaya
⦁ radio
21. Menyebutkan syarat terjadinya bunyi
⦁ Sumber bunyi
⦁ Medium/zat perantara
⦁ Alat penerima/pendengar
22. Mendeskripsikan sistem sonar dan pemanfaatan sistem sonar dalam teknologi
Sistem sonar yaitu sistem yang digunakan untuk mendeteksi tempat dalam melakukan pergerakan dengan deteksi suara frekuensi tinggi (ultrasonik). Sonar atau Sound Navigation and Ranging merupakan suatu metode penggunaan gelombang ultrasonik untuk menaksir ukuran, bentuk, dan kedalaman bendabenda
Pemanfatan sistem sonar :
⦁ Gelombang ultrasonik dimanfaatkan untuk mengamati janin bayi dalam kandungan, yang dikenal dengan ultrasonografi (USG).
⦁ Gelombang ultrasonik digunakan untuk mendeteksi adanya penyakit pada manusia, seperti mendeteksi adanya kista pada ovarium.
⦁ Gelombang ultrasonik juga digunakan untuk menentukan kedalaman dasar lautan yang diperoleh dengan cara memancarkan bunyi ke dalam air.
⦁ Mengukur ketebalan logam
⦁ Menghancurkan tumor
23. Menyebutkan sifat cahaya
⦁ Cahaya merambat lurus (bayang - bayang)
⦁ Cahaya dapat dibiaskan (bayangan)
⦁ Cahaya dapat dipantulkan
⦁ Cahaya merupakan gelomabang elektromagnetik
24. Mengidentifikasi proses pembentukan bayangan pada cermin datar dan lengkung
A. Pembentukan Bayangan pada Cermin Datar
Pada saat menentukan bayangan pada cermin datar melalui diagram sinar, titik bayangan adalah titik potong berkas sinar-sinar pantul. Bayangan bersifat nyata apabila titik potongnya diperoleh dari perpotongan sinar-sinar pantul yang konvergen (mengumpul). Sebaliknya, bayangan bersifat maya apabila titik potongnya merupakan hasil perpanjangan sinar-sinar pantul yang divergen (menyebar).
Bayangan pada cermin datar bersifat maya. Titik bayangan dihasilkan dari perpotongan sinar-sinar pantul yang digambarkan oleh garis putus-putus.
B. Pembentukan Bayangan pada Cermin Lengkung
Cermin cekung adalah cermin yang permukaan bidang pantulnya melengkung ke dalam (cekung). Cermin cekung bersifat mengumpulkan sinar pantul (konvergen). Ketika sinar-sinar sejajar dikenakan pada cermin cekung, sinar pantulnya akan berpotongan pada satu titik, yang dinamakan titik api atau titik fokus (F).
Unsur-unsur cermin Cekung yaitu sebagai berikut.
a. Pusat kelengkungan cermin
Pusat kelengkungan cermin merupakan titik di pusat bola yang diiris menjadi cermin. Pusat kelengkungan cermin biasanya disimbolkan dengan M.
b. Vertex
Vertex merupakan titik di permukaan cermin dimana sumbu utama bertemu dengan cermin dan disimbolkan dengan O.
c. Titik api (titik fokus)
Titik api adalah titik pertengahan antara vertex dan pusat kelengkungan cermin dan disimbolkan dengan F.
d. Jari-jari kelengkungan cermin
Jari-jari kelengkungan cermin adalah jarak dari vertex ke pusat kelengkungan cermin. Jari-jari kelengkungan cermin biasanya disimbolkan dengan R.
e. Jarak fokus
Jarak fokus cermin adalah jarak dari vertex ke titik api dan disimbolkan dengan f.
- Sinar-sinar Istimewa pada Cermin Cekung
a. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus.
b. Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama.
c. Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan cermin akan dipantulkan melalui titik pusat kelengkungan cermin pula.
Persamaan Cermin Cekung
Persamaan cermin cekung digunakan untuk menyatakan hubungan kuantitatif antara jarak benda ke cermin (s), jarak bayangan ke cermin (s’), panjang fokus (f), dan jari-jari kelengkungan cermin (R). Jika dirumuskan adalah
f = jarak fokus (cm)
s = jarak benda ke cermin (cm)
s’ = jarak bayangan (layar) ke cermin (cm)
Rumus perbesaran pada cermin cekung digunakan untuk mengetahui berapa kali perbesaran yang dihasilkan oleh pemantulan pada cermin cekung. Rumus perbesaran pada cermin cekung adalah
M = perbesaran
s = jarak benda ke cermin
h = tinggi benda
s’ = jarak bayangan
h’ = tinggi bayangan
2. Cermin Cembung
Cermin cembung adalah cermin lengkung yang permukaan bidang pantulnya berbentuk cembung. Cermin cembung disebut juga cermin konveks atau cermin negatif.
Sinar-sinar Istimewa pada Cermin Cembung
Pada cermin cembung juga berlaku hukum-hukum pemantulan, yaitu besarnya sudut datang sama dengan besarnya sudut pantul. Selain itu, pada cermin cembung juga berlaku sinar-sinar istimewa yaitu:
a) Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah dari titik fokus (F).
b) Sinar yang datang menuju titik fokus (F) dipantulkan sejajar sumbu utama.
c) Sinar yang datang menuju titik pusat kelengkungan cermin seolah-olah berasal dari titik pusat kelengkungan tersebut.
Pembentukan Bayangan pada Cermin Cembung
Benda yang terletak di depan cermin cembung akan selalu menghasilkan bayangan di belakang cermin dengan sifat maya, sama tegak dan diperkecil.
Persamaan Cermin Cembung
Rumus-rumus yang berlaku untuk cermin cekung juga berlaku untuk cermin cembung. Namun, ada hal yang perlu diperhatikan yaitu titik fokus F dan titik pusat kelengkungan cermin M untuk cermin cembung terletak di belakang cermin. Oleh karena itu, dalam menggunakan persamaan cermin cembung jarak fokus (f) dan jari-jari cermin (R) selalu dimasukkan bertanda negatif.
25. Mengidentifikasi proses pembentukan bayangan pada lensa cembung dan cekung
Bayangan benda terletak di antara F1 dan 2F1, membentuk bayangan nyata, terbalik dan diperkecil.
Bayangan benda terletak di 2F1 membentuk bayangan nyata, terbalik dan sama besar.
3) Benda terletak di antara titik fokus (F2) dan titik pusat kelengkungan lensa (2F2)
Bayangan benda terletak di belakang 2F1, membentuk bayangan nyata, terbalik dan diperbesar.
Tidak terbentuk bayangan karena tidak ada perpotongan antara sinar – sinar istimewa.
5) Benda terletak di antara titik fokus F2 dan O
Bayangan benda terletak di antara F2 dan 2F2 , membentuk bayangan maya, tegak dan diperbesar
1) Benda terletak lebih jauh dari titik pusat kelengkungan lensa ( 2F1 )
Bayangan yang terbentuk bersifat maya, tegak, diperkecil, dan terletak di antara O dan F1
2) Benda terletak di antara titik pusat kelengkungan lensa (2F1 ) dan titik fokus lensa (F1)
Bayangan yang terbentuk bersifat bersifat maya, tegak, diperkecil dan terletak di antara F1 dan O
3) Benda terletak di antara titik fokus (F1) dan O
Bayangan yang terbentuk bersifat maya, tegak, diperkecil, dan terletak di antara F1 dan O
26. Mengidentifikasi bagian-bagian mata
Pusat kelengkungan cermin merupakan titik di pusat bola yang diiris menjadi cermin. Pusat kelengkungan cermin biasanya disimbolkan dengan M.
Vertex merupakan titik di permukaan cermin dimana sumbu utama bertemu dengan cermin dan disimbolkan dengan O.
Titik api adalah titik pertengahan antara vertex dan pusat kelengkungan cermin dan disimbolkan dengan F.
Jari-jari kelengkungan cermin adalah jarak dari vertex ke pusat kelengkungan cermin. Jari-jari kelengkungan cermin biasanya disimbolkan dengan R.
Jarak fokus cermin adalah jarak dari vertex ke titik api dan disimbolkan dengan f.
- Sinar-sinar Istimewa pada Cermin Cekung
b. Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama.
c. Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan cermin akan dipantulkan melalui titik pusat kelengkungan cermin pula.
Persamaan cermin cekung digunakan untuk menyatakan hubungan kuantitatif antara jarak benda ke cermin (s), jarak bayangan ke cermin (s’), panjang fokus (f), dan jari-jari kelengkungan cermin (R). Jika dirumuskan adalah
s = jarak benda ke cermin (cm)
s’ = jarak bayangan (layar) ke cermin (cm)
Pada cermin cembung juga berlaku hukum-hukum pemantulan, yaitu besarnya sudut datang sama dengan besarnya sudut pantul. Selain itu, pada cermin cembung juga berlaku sinar-sinar istimewa yaitu:
a) Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah dari titik fokus (F).
b) Sinar yang datang menuju titik fokus (F) dipantulkan sejajar sumbu utama.
c) Sinar yang datang menuju titik pusat kelengkungan cermin seolah-olah berasal dari titik pusat kelengkungan tersebut.
Rumus-rumus yang berlaku untuk cermin cekung juga berlaku untuk cermin cembung. Namun, ada hal yang perlu diperhatikan yaitu titik fokus F dan titik pusat kelengkungan cermin M untuk cermin cembung terletak di belakang cermin. Oleh karena itu, dalam menggunakan persamaan cermin cembung jarak fokus (f) dan jari-jari cermin (R) selalu dimasukkan bertanda negatif.
1) Benda terletak lebih jauh dari titik pusat kelengkungan lensa ( 2F1 )
2) Benda terletak di antara titik pusat kelengkungan lensa (2F1 ) dan titik fokus lensa (F1)
3) Benda terletak di antara titik fokus (F1) dan O
Bayangan yang terbentuk bersifat maya, tegak, diperkecil, dan terletak di antara F1 dan O
terimakasih sudah berbagi infonya sangat lengkap
BalasHapusElever SEO